Bogor | Kemdikbud | Sekitarnews.id,- Banyak cara unik yang dilakukan tenaga pendidik dalam menciptakan model pembelajaran yang menggugah minat belajar siswa. Seperti yang terjadi di SD Negeri 01 Kota Bogor. Di sana, sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) kelas awal dengan riang gembira bermain sambil belajar mencari “harta karun”.
Sang guru, Yusmaniar kala itu mengajak murid keluar ruangan kelas sambil membawa kotak berisi sejumlah potongan huruf yang akan disembunyikan menjadi “Harta Karun”. “Ini potongan huruf apa anak-anak?” tanya Bu Niar, sapaan akrabnya.
Dengan cepat anak-anak menjawab serentak, “Potongan huruf Q”.
“Nanti potongan huruf yang ada di kotak ini akan Ibu sembunyikan, anak-anak selama 15 menit Ibu beri waktu untuk mencarinya. Kalo peluit (Tiupan) ini Ibu bunyikan, berarti waktu mencari telah selesai ya. Kalian nanti silahkan membuat kelompok dan dengan kelompoknya sama-sama mencari harta karunnya,” jelas Yusminar kepada murid-muridnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lima belas menit kemudian, murid-murid menemukan sejumlah huruf. Lalu, Yusminar mengajak mereka untuk mengerakkan jari tanggannya mengikuti bentuk huruf tersebut. Kegiatan praktik baik yang dilakukannya ini terdapat dalam video webinar Sosialisasi Penguatan Implementasi Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan di Youtube Direktorat Sekolah Dasar.
Kegiatan yang dilakukan Yusmaniar merupakan bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di mana anak dan orang tua diperkenalkan dengan lingkungan belajarnya pada tiga hari pertama.
“Contoh kegiatannya yaitu anak saling mengenal guru dan teman sebayanya. Pada kegiatan ini, orang tua juga terlibat. Anak diberikan kertas nama berbentuk lingkaran yang dituliskan nama panggilan anak dengan diberikan kode warna merah, biru, dan hijau,” ujar pakar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Non Formal (BAN PAUD-PNF), Irma Yuliantina.
Lalu, anak-anak diminta berkumpul secara berkelompok sesuai warna. Selanjutnya, guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi bersama-sama. Tiap kelompok disiapkan lagu sederhana yang berbeda-beda, misalnya Pelangi, Gembira Berkumpul, dan lain-lain.
Setelah bernyanyi, sang guru juga mencontohkan cara berkenalan, lalu mengajak anak-anak di kelompok tersebut memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan makanan kesuka’an. Sang guru dapat menyesuaikan tema agar peserta disiknya saling menanyakan warna kesukaan, mainan kesukaan, atau lainnya.
Apabila ada anak-anak yang belum berani berbicara di hadapan banyak orang, guru juga dapat membimbing anak tersebut sehingga rasa percaya dirinya bisa tumbuh.
“Kegiatan ini membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya menyangkut aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah,” ujarnya.
MPLS Ciptakan Suasana Pembelajaran Kelas Awal yang Menyenangkan
Dalam konteks transisi PAUD ke SD, MPLS dapat dilakukan dengan menyusun kegiatan masa pengenalan anak dengan sekolah, dengan melibatkan orang tua. Sebagai pintu pertama masa sekolah, sebaiknya pada MPLS satuan mengundang orang tua untuk mengantar anak ke sekolah setidaknya pada hari pertama.
Langkah ini juga memungkinkan terciptanya interaksi para mitra yang berperan penting menyukseskan pembelajaran seperti orang tua, guru kelas, dan murid. Dengan demikian, murid akan merasa lebih aman dan percaya diri untuk memasuki lingkungan sekolah yang baru.
Sumber Berita : Kemdikbud
Halaman : 1 2 Selanjutnya